BENGKULU (RIAUPOS.CO) – Fenomena kenaikan harga pokok menjelang libur akhir tahun menjadi perhatian capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Dalam kunjungannya ke Pasar Minggu Bengkulu, kemarin (6/12), Anies menampung sejumlah keluhan dari pembeli dan pedagang pasar.
Keluhan itu terkait dengan kenaikan harga bahan pokok. Mulai cabai merah, beras, hingga telur. Selain kenaikan harga, Anies mendapat laporan bahwa pedagang sulit mengembangkan usaha dan akses permodalan. Untuk menjawab persoalan tersebut, Anies menawarkan solusi yang diberi nama Pasar AMIN. Kata AMIN adalah singkatan dari alhamdulillah laris, modalnya gampang, irit biayanya, dan nyaman tokonya.’’Kami menyiapkan program untuk pasar. Para pedagangnya punya akses lebih mudah pada kredit,’’ kata Anies.
Khusus terkait dengan akses permodalan, Anies mengakui bahwa saat ini hanya usaha besar yang cenderung mudah mendapatkannya. Sementara, usaha kecil sangat sulit. ’’Kami ingin melakukan perubahan di situ (akses permodalan, red),’’ paparnya.
Selain mengunjungi pasar, Anies berdialog dengan mahasiswa Universitas Prof Dr Hazairin SH. Anies membahas rendahnya persentase penduduk Bengkulu yang menempuh jenjang pendidikan tinggi. Catatan Kemendagri, di antara 2,03 juta penduduk Bengkulu per 2021, hanya 143,56 ribu orang (7,06 persen) yang mengenyam pendidikan tinggi.(tyo/c14/bay/jpg)